Sabtu, 12 Januari 2008

Tulisan Hati




 
Bissmilah

hidup hanya seteguk air
bagaikan air yang masuk dikerongkongan
masih seperti kemarin kita dilahirkan
ternyata sudah seperti ini
tinggal selangkah lagi menuju kuburan

hidup yang cuma sebentar ini apakah untuk kebaikan
atau malah keburukan
hidup yang cuma nitip ini, apakah dibuat ala kadarnya
atau amat luar biasa

mata ada
mulut punya
telinga masih utuh
rambut juga ngga keman-mana
apalagi tangan dan kaki

lalu,

buat apa hidup kalau bisanya cuma merepotkan
buat apa hidup kalau biasa-biasa saja
sama seperti air mengalir kalau kata orang
mengalir dikali, ya apa lagi yang mengalir dikali kalau bukan tai...hahaha

bukan salah ibu mengandung
apalagi salah tuhan
syukur sudah diberi, apalagi kondisi sehat
hanya karena rendahnya iman, kita selalu menyalahkan nasib

wahai bangsa indonesiaku dimana engkau sekarang
dimana rasa juangmu yang seperti pendahulumu itu
kapan kau bangkit...
apa nunggu kiamat...
wahai pemuda dimana otak dan nuranimu
hidup kok mung opo onoke,
mari sekolah kerjo trus kawin...huh
nek melbu akhirat opo onoke, yo bongko hehehe

sudah terlalu bejatkah moral bangsaku, ya Allah, Ya Tuhanku
sudah terlalu bencikah Engkau dengan Indonesiaku ini
sehingga kau alirkan kami bencana tiada henti
alirkan bencanamu silih berganti

tulisan hati hamba-Mu yang amat kecil ini
hanya senantiasa pasrah dan meminta kepada-Mu
agar Engkau masih senantiasa memberikan jalan yang terbaik bagi kami
semoga Engkau mendengarku dan mengabulkan permintaan orang yang beriman dinegeri ini
berilah kami kebahagiaan dunia dan akhirat ya Allah. Amien

pk.08.00 wib
surabaya, 7 januari 2008

urfan fahada
Tulisan Hati
Bissmilah

hidup hanya seteguk air
bagaikan air yang masuk dikerongkongan
masih seperti kemarin kita dilahirkan
ternyata sudah seperti ini
tinggal selangkah lagi menuju kuburan

hidup yang cuma sebentar ini apakah untuk kebaikan
atau malah keburukan
hidup yang cuma nitip ini, apakah dibuat ala kadarnya
atau amat luar biasa

mata ada
mulut punya
telinga masih utuh
rambut juga ngga keman-mana
apalagi tangan dan kaki

lalu,
buat apa hidup kalau bisanya cuma merepotkan
buat apa hidup kalau biasa-biasa saja
sama seperti air mengalir kalau kata orang
mengalir dikali, ya apa lagi yang mengalir dikali kalau bukan tai...hahaha

bukan salah ibu mengandung
apalagi salah tuhan
syukur sudah diberi, apalagi kondisi sehat
hanya karena rendahnya iman, kita selalu menyalahkan nasib

wahai bangsa indonesiaku dimana engkau sekarang
dimana rasa juangmu yang seperti pendahulumu itu
kapan kau bangkit...
apa nunggu kiamat...
wahai pemuda dimana otak dan nuranimu
hidup kok mung opo onoke,
mari sekolah kerjo trus kawin...huh
nek melbu akhirat opo onoke, yo bongko hehehe

sudah terlalu bejatkah moral bangsaku, ya Allah, Ya Tuhanku
sudah terlalu bencikah Engkau dengan Indonesiaku ini
sehingga kau alirkan kami bencana tiada henti
alirkan bencanamu silih berganti

tulisan hati hamba-Mu yang amat kecil ini
hanya senantiasa pasrah dan meminta kepada-Mu
agar Engkau masih senantiasa memberikan jalan yang terbaik bagi kami
semoga Engkau mendengarku dan mengabulkan permintaan orang yang beriman dinegeri ini
berilah kami kebahagiaan dunia dan akhirat ya Allah. Amien

pk.08.00 wib
surabaya, 7 januari 2008

urfan fahada


Tidak ada komentar: