Senin, 14 Januari 2008

kenapa harus mencari rezeki kalau tinggal menjemput?

Segala Aktifitas/Bisnis Kita sebagai IBADAH, artinya bukan semata-mata mencari uang. Kita disuruh “Menjemput”rezeki bukan “Mencari” rezeki. K.H. Abdullah Gymnastiar



"wirausahawan sejati sangat dipengaruhi oleh masa kecilnya.
Kalau masa kecilnya selalu dimanja, selalu dimudahkan urusan, selalu ditolong, maka
bersiap-siaplah menuai anak yang tidak berdaya. Oleh karena itu, bagi yang masih muda
jangan bercita-cita melamar pekerjaan, tapi berpikirlah untuk menjadi wirausahawan. Dan
bagi orang tua, tanamkan kepada anak-anak kita jiwa wirausaha sejak dini. Didik anak-anak
agar mandiri sejak kecil. Latih anak-anak kita untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa
yang dia lakukan. Orang tua yang memanjakan anak-anak mereka dengan memberikan
segala keinginannya maka akibatnya akan kembali juga kepada orang tua." K.H. Abdullah Gymnastiar.

"Tugas hidup kita menjadi KHALIFAH, artinya kita hidup hanya satu kali oleh karena itu kita harus berkarya seoptimal mungkin, sehingga saat kematian kita kelak adalah puncak berkarya dalam hidup ini yang bermanfaat bagi peradaban manusia, mensejahterakan diri dan mensejahterakan orang lain." K.H. Abdullah Gymnastiar

"Tugas kita dalam bahasa agama disebut DAKWAH. Artinya apapun yang kita lakukan harus menjadi pencerminan pribadi-pribadi yang menjadi teladan dalam kebenaran." K.H. Abdullah Gymnastiar

Aspek-aspek modal dalam bisnis sebetulnya telah diajarkan oleh Rasul jauh 15 abad
yang lalu, lewat sifat-sifat kerasulan yang dimiliki Beliau yaitu sidiq (benar), amanah
(terpercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (komunikasi).

“Memang kami memiliki strategi tersendiri, oleh karena itu visi dan misi Daarut Tauhid sendiri harus
dikenali dahulu. Secara garis besar kami ingin membentuk SDM yang memiliki keunggulan
dalam zikir, fikir dan ikhtiar, suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” demikian penuturan Abdullah Gymnastiar

Tidak ada komentar: